Pendapatan Per Kapita

Pengertian dan Manfaat Menghitung Pendapatan Per Kapita Serta Hubungannya dengan Pendapatan Nasional - Tingkat kemakmuran suatu negara tidak hanya dilihat dari besar kecilnya GDP atau GNP, lebih detailnya kita harus mengetahui pendapatan perkapitanya.


Apakah pendapatan per kapita itu? Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata penduduk suatu negara pada periode tertentu (umumnya satu tahun). Pendapatan per kapita dapat dihitung dengan menggunakan salah satu rumus berikut.

Pendapatan Per Kapita




Hubungan Pendapatan Nasional, Penduduk, dan Pendapatan Per Kapita
Dengan melihat rumus penghitungan pendapatan per kapita di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara pendapatan nasional (GDP atau GNP), jumlah penduduk, dan pendapatan per kapita. Dalam hal ini, tampak jelas bahwa pendapatan nasional (GDP atau GNP) dan jumlah penduduk merupakan dua faktor yang sangat memengaruhi besar kecilnya pendapatan per kapita. Dengan kata lain, naik turunnya pendapatan nasional dan jumlah penduduk bisa mengakibatkan naik turunnya pendapatan nasional. Oleh karena itu, jika suatu negara ingin meningkatkan pendapatan per kapitanya, negara tersebut dapat melakukan dua cara berikut:
a. memperbesar jumlah pendapatan nasional;
b. menahan laju pertumbuhan penduduk.


Manfaat Menghitung Pendapatan Per Kapita
Dengan menghitung pendapatan per kapita, ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh, yaitu:
a. dapat mengetahui tingkat perekonomian suatu negara, jika pendapatan per kapita tinggi berarti perekonomian sudah maju, demikian pula sebaliknya;
b. dapat mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara; jika pendapatan per kapita riil tinggi berarti kemakmuran suatu negara sudah tinggi demikian pula sebaliknya;
c. dapat melihat perkembangan perekonomian dan kemakmuran suatu negara, dengan cara membandingkan besarnya pendapatan per kapita dari tahun ke tahun;
d. dapat membandingkan tingkat kemakmuran (standar hidup) antarnegara, apakah tergolong kelompok rendah, menengah, atau tinggi;
e. dapat digunakan sebagai pedoman pengambilan kebijakan ekonomi bagi pemerintah;
f. dapat memberikan data-data mengenai kependudukan, seperti jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun, dan penyebaran penduduk dari tiap daerah.


Membandingkan Produk Domestik Bruto dan Pendapatan Per Kapita Indonesia dengan Negara Lain
Besarnya PDB suatu negara bisa menunjukkan tingkat produktivitas masyarakat di negara tersebut dalam menghasilkan barang dan jasa. Berikut ini kita akan melihat PDB yang dihasilkan Indonesia dibandingkan dengan negara lain.

Membandingkan Produk Domestik Bruto dan Pendapatan Per Kapita Indonesia dengan Negara Lain




Dari data di atas tampak bahwa PDB Indonesia bukan yang terkecil. Bahkan PDB Indonesia lebih besar jika dibandingkan dengan Malaysia, Hongkong, dan Singapura.

PDB yang besar bukan ukuran yang tepat untuk menilai tingkat kemakmuran suatu negara. Karena negara dengan PDB besar tidak bisa dikategorikan makmur jika jumlah penduduk yang dihidupi dari jumlah PDB tersebut juga besar. Dari data di atas, PDB Indonesia melebihi Malaysia, Hongkong dan Singapura. Namun, benarkah Indonesia lebih makmur dibandingkan ketiga negara tersebut? Jawabannya belum tentu, karena ternyata jumlah penduduk Indonesia sangat besar. Oleh karena itu, untuk membandingkan tingkat kemakmuran, kita harus menggunakan pendapatan per kapita sebagai patokan.

Berikut ini adalah pendapatan per kapita negara-negara di dunia termasuk Indonesia.


Membandingkan Produk Domestik Bruto dan Pendapatan Per Kapita Indonesia dengan Negara Lain 1

Membandingkan Produk Domestik Bruto dan Pendapatan Per Kapita Indonesia dengan Negara Lain 2

Dari tabel di atas terlihat bahwa Indonesia tergolong negara yang berpendapatan rendah alias miskin. Pada tahun 1999, negara berpendapatan tertinggi (terkaya) adalah Jepang dengan pendapatan per kapita 31.500 dolar Amerika setahun atau setara dengan Rp223.650.000,- setahun (Rp18.637.500,- per bulan). Sedangkan pendapatan per kapita Indonesia hanya sebesar 2.830 dolar Amerika setahun atau setara dengan Rp20.093.000,- setahun (Rp1.674.416,- sebulan). Jadi, pendapatan rata-rata orang Jepang per bulan adalah Rp18.637.500,- sedangkan pendapatan orang Indonesia adalah Rp1.674.416,-, berarti pendapatan orang Jepang 11 kali lipat pendapatan orang Indonesia.

Adapun negara termiskin adalah Tanzania dengan pendapatan per kapita 730 dolar Amerika atau setara dengan Rp5.183.000,- setahun (Rp431.916,- per bulan).


Pendapatan per kapita yang tinggi di suatu negara tidak menjamin semua penduduknya hidup makmur. Sebaliknya, negara yang pendapatan per kapitanya rendah tidak berarti semua penduduknya hidup dalam kemiskinan, pasti ada sebagian yang hidup kaya, karena pendapatan per kapita merupakan nilai rata-rata.

Untuk melihat apakah pendapatan nasional di suatu negara telah didistribusikan (dibagikan) secara merata atau belum, ada dua alat ukur yang bisa digunakan, yaitu:

a. Menggunakan Koefisien Gini
b. Menggunakan Kriteria Bank Dunia

0 Response to "Pendapatan Per Kapita"

Post a Comment