Ketimpangan Distribusi Pendapatan Dengan Koefisien atau Indeks Gini dan Kriteri bank dunia - Pendapatan per kapita yang tinggi di suatu negara tidak menjamin semua penduduknya hidup makmur. Sebaliknya, negara yang pendapatan per kapitanya rendah tidak berarti semua penduduknya hidup dalam kemiskinan, pasti ada sebagian yang hidup kaya, karena pendapatan per kapita merupakan nilai rata-rata.
Untuk melihat apakah pendapatan nasional di suatu negara telah didistribusikan (dibagikan) secara merata atau belum, ada dua alat ukur yang bisa digunakan, yaitu:
Menggunakan Koefisien Gini
Koefisien Gini adalah koefisien atau angka yang digunakan untuk menunjukkan tingkat ketimpangan distribusi pendapatan. Besar koefisien gini dimulai dari 0 sampai dengan 1. Jika koefisien gini sama dengan 0, berarti distribusi pendapatan sudah merata dengan sempurna (dengan kata lain tidak terjadi ketimpangan distribusi pendapatan). Sebaliknya, jika koefisien gini sama dengan 1, berarti distribusi pendapatan tidak merata secara sempurna, karena hanya satu pihak yang menerima keseluruhan dari pendapatan nasional.
Selanjutnya, jika nilai koefisien gini mendekati 0, berarti distribusi pendapatan semakin merata. Akan tetapi, jika mendekati angka 1 berarti distribusi pendapatan semakin tidak merata. Agar lebih jelas, perhatikan table berikut:
Selanjutnya, berapa pun koefisien gini yang diperoleh bisa digambarkan dalam sebuah kurva yang disebut Kurva Lorenz. Berikut ini contoh Kurva Lorenz.
Keterangan
1. Garis OQ yang diagonal disebut “Garis
Kemerataan Sempurna” karena tiap titik pada garis tersebut menunjukkan persentase pendapatan yang sama dengan persentase penduduk. Misalnya, titik m menunjukkan bahwa 50% dari pendapatan didistribusikan tepat untuk 50% jumlah penduduk.
2. Koefisien Gini diperoleh dengan rumus:
Koefisien Gini = Luas bidang A / Luas bidang B
Pada kasus yang ekstrem, yaitu apabila pendapatan didistribusikan secara merata sempurna maka semua titik akan terletak pada garis diagonal, sehingga luas daerah yang diarsir bernilai 0 atau bidang A bernilai 0. Dengan demikian, nilai koefisien gininya = 0 / luas bidang b Ini berarti pendapatan telah merata sempurna. Sebaliknya, jika hanya satu pihak yang menerima seluruh pendapatan maka luas bidang A akan sama dengan luas bidang B sehingga nilai koefisien gini =1, yang berarti distribusi pendapatan tidak merata sempurna. Kemudian, apabila bidang A semakin luas berarti tingkat ketimpangan semakin tinggi. Dengan demikian, sempit luasnya bidang A menunjukkan tinggi rendahnya tingkat ketimpangan.
Menggunakan Kriteria Bank Dunia
Untuk mengukur tingkat ketimpangan distribusi pendapatan, Bank Dunia melihat dari besarnya kontribusi (sumbangan) dari 40% penduduk termiskin terhadap keseluruhan pendapatan nasional. Kriteria yang dipakai
Bank Dunia adalah sebagai berikut:
0 Response to "Ketimpangan Distribusi Pendapatan"
Post a Comment