Pengertian, Macam Pasar Output dan Input - Adalah langsung saja kita bahas berdasarkan materi di bawah ini.
Pengertian dan Macam Pasar Output
Pasar output adalah pasar yang memperjualbelikan barang dan jasa yang merupakan output (hasil) dari kegiatan produksi. Berikut ini percakapan yang menggambarkan sebagian fenomena dari pasar output.
Pasar Sepatu dan Listrik
Dini : Benar-benar gawat Fan!
Fani : Kenapa, Din? Ada yang tidak beres?
Dini : Betul, Fan. Tahu tidak, harga sepatu kesayanganku sekarang naik
lagi.
Fani : Itu sih masalah kecil, Din. Kamu tinggal ganti merk. Kan ada banyak
merk sepatu di pasar. Tinggal pilih saja yang mirip dengan sepatu
kesayanganmu.
Dini : Kamu benar juga ..., tapi ngomong-ngomong kalau tarif listrik naik
terus, apakah kita bisa pindah sambungan listrik, Fan?
Fani : Inginnya sih begitu. Apalagi ibuku sering mengeluh. Maklum
keluargaku kan bukan keluarga kaya. Hanya kata kakakku, memang
mau pindah ke mana, apa mau disambungkan ke telingaku? He..he....
Kalaupun tarif listrik naik terus kita tidak bisa berbuat apa-apa. Kan
perusahaan penghasil listrik cuma satu. Tapi setelah dipikirkan, ada
hikmahnya juga Din..., keluargaku jadi pandai menghemat listrik.
Dini : Begitu ya ..., jadi lebih enak kalau harga sepatu yang naik .... Kita
bisa bebas pindah ke merk sepatu yang lain.
Fani : Betul ..., karena pasar sepatu berbentuk persaingan monopolistik.
Dini : Terus kalau listrik bentuk pasarnya apa?
Fani : Menurut teori sih namanya monopoli, karena penjualnya hanya satu.
Dini : Kamu kok bisa pintar begitu, Fan. Memang kamu baca di mana
teorinya?
Fani : Ya di buku ini. Kalau tidak percaya, baca saja sendiri.
Pasar output memiliki dua macam struktur pasar, yakni pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Pasar persaingan monopolistik dan pasar monopoli, seperti yang disinggung dalam percakapan pada ilustrasi di atas adalah bentuk-bentuk pasar persaingan tidak sempurna. Apa perbedaan pasar persaingan sempurna dengan pasar persaingan tidak sempurna? Di mana letak perbedaannya?
Pengertian dan Macam Pasar Input
Pasar input atau pasar faktor produksi adalah pasar yang memperjualbelikan faktor-faktor produksi. Atau, bisa juga diartikan sebagai pasar yang mempertemukan permintaan dan penawaran faktor-faktor produksi. Permintaan faktor produksi umumnya berasal dari perusahaan, sedangkan penawaran faktor produksi umumnya berasal dari rumah tangga. Dalam kenyataan, permintaan terhadap faktor-faktor produksi bisa berubahubah, yaitu naik atau turun.
Faktor-faktor yang memengaruhi naik turunnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi di antaranya, sebagai berikut.
1. Perubahan harga faktor produksi. Bila harga faktor produksi naik maka permintaan terhadap faktor produksi akan turun. Bila harga factor produksi turun maka permintaan terhadap faktor produksi akan naik.
2. Perubahan teknologi. Teknologi yang semakin maju akan meningkatkan permintaan terhadap faktor produksi. Kemajuan teknologi mampu menghadirkan mesin-mesin yang dapat membuat barang dengan cepat, murah, dan banyak sehingga mendorong pengusaha meningkatkan jumlah produksi. Kemajuan teknologi akhirnya cenderung menggeser kurva permintaan faktor produksi ke kanan yang menunjukkan meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi secara keseluruhan.
3. Perubahan permintaan barang jadi. Bila permintaan barang jadi meningkat maka permintaan terhadap faktor produksi akan naik. Mengapa demikian? Karena barang jadi dibuat dari kombinasi factor produksi. Sebaliknya, bila permintaan barang jadi menurun maka permintaan terhadap faktor produksi juga menurun.
4. Perubahan permintaan faktor produksi komplementer. Bila permintaan terhadap faktor produksi komplementer meningkat maka permintaan terhadap faktor produksi pasangannya juga meningkat. Sebaliknya, bila permintaan terhadap faktor produksi komplementer menurun maka permintaan terhadap faktor produksi pasangannya juga menurun.
5. Perubahan keuntungan produksi. Bila keuntungan yang diterima produsen meningkat tajam, umumnya akan mendorong produsen memperbanyak jumlah produk atau memperluas usaha di bidang lain.
Kedua hal tersebut pada akhirnya akan meningkatkan permintaan terhadap faktor produksi. Demikian pula sebaliknya, bila keuntungan yang diterima produsen menurun tajam maka permintaan terhadap faktor produksi akan menurun.
Seperti halnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi maka penawaran terhadap faktor-faktor produksi pun bisa naik dan turun.
Faktorfaktor yang memengaruhi naik dan turunnya penawaran terhadap factor produksi, di antaranya sebagai berikut.
1. Perubahan harga faktor produksi. Bila harga faktor produksi naik maka penawaran terhadap faktor produksi akan naik. Dan bila harga factor produksi turun maka penawaran terhadap faktor produksi akan turun.
2. Jumlah penduduk. Jumlah penduduk yang tinggi umumnya juga memiliki jumlah tenaga kerja (penduduk yang siap kerja yang berusia 15 s.d. 64 tahun) yang tinggi pula. Dengan demikian, semakin tinggi jumlah penduduk, semakin tinggi pula penawaran faktor produksi tenaga kerja.
3. Jumlah produksi modal-barang. Ada dua macam faktor produksi modal, yakni modal barang dan modal uang. Bila produksi modal barang (misalnya, mesin-mesin) meningkat maka penawaran modal barang juga akan meningkat.
4. Sifat faktor produksi alam. Ada dua sifat faktor produksi alam. Pertama, dapat diperbarui (seperti hutan, tanaman, sawah, dan tanaman kebun). Kedua, tidak dapat diperbarui (seperti hasil-hasil tambang: minyak bumi, emas, timah, dan lain-lain). Bila faktor produksi alam bersifat tidak dapat diperbarui maka suatu saat penawarannya akan terus menurun, bahkan nol (habis).
5. Jumlah pendidikan kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaan bisa berbentuk formal (resmi, melalui sekolah) dan informal (tidak resmi, melalui keluarga dan masyarakat). Pendidikan kewirausahaan bisa memunculkan banyak wirausahawan yang tangguh. Semakin banyak pendidikan kewirausahaan, akan semakin banyak pula penawaran factor produksi wirausaha. Belakangan ini di kota-kota besar banyak muncul sekolah bisnis yang mengajarkan kewirausahaan.
6. Corak sosiobudaya masyarakat tertentu. Pada kelompok masyarakat tertentu, penawaran faktor produksi tenaga kerja didominasi oleh pria karena pada masyarakat tersebut wanita dilarang bekerja di luar rumah.
Sebaliknya, di masyarakat tertentu lainnya penawaran tenaga kerja didominasi oleh wanita karena pada masyarakat tersebut wanita dituntut bekerja dibanding pria. Hal demikian tentu akan memengaruhi tinggi rendahnya penawaran tenaga kerja, bila dibandingkan dengan masyarakat yang memberikan kebebasan bagi pria dan wanita untuk bekerja.
Selanjutnya, kita akan membahas satu demi satu mengenai pasar factor produksi yang terdiri atas pasar faktor produksi alam, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan.
0 Response to "Pengertian Pasar Output dan Input"
Post a Comment