Pasar Faktor Produksi Kewirausahaan - adalah pasar yang memperjualbelikan faktor produksi kewirausahaan. Kewirausahaan adalah segala hal yang dimiliki seorang wirausaha. Siapakah wirausaha itu? Berikut kita akan membahasnya.
Setiap kegiatan produksi, terutama produksi dalam skala besar, tidak bisa berjalan dengan baik bila tidak ada orang yang mengelola kegiatan tersebut. Diperlukan orang yang bisa mengorganisasikan dan mengombinasikan tiga faktor produksi (yakni faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal) agar bisa diperoleh hasil produksi yang diinginkan. Orang itulah yang disebut wirausaha. Jadi, pada dasarnya wirausaha adalah orang yang mampu mengorganisasikan dan mengombinasikan faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal agar bisa diperoleh hasil produksi yang diinginkan. Akan tetapi, selain pengertian dasar tersebut, berbagai ahli dan praktisi ekonomi juga mengartikan wirausaha dengan beberapa sudut pandang.
Dengan merangkum pendapat-pendapat mereka, wirausaha juga bisa diartikan sebagai orang yang mampu melihat peluang, selalu mengejar dan memanfaatkan peluang dengan cara mengombinasikan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang/jasa dalam rangka mencari laba. Usaha yang dijalankan wirausaha memiliki bentuk-bentuk badan usaha. Ditinjau dari segi hukum, bentuk-bentuk badan usaha tersebut terdiri atas badan usaha perseorangan, firma, dan CV (keduanya merupakan usaha persekutuan), serta PT (Perseroan Terbatas).
Pada bentuk badan usaha perseorangan, firma, dan CV umumnya pemilik usahanya (pemilik modal) merangkap sebagai pengelola usaha. Jadi, mereka merupakan wirausaha yang sekaligus merupakan pemilik modal dari usaha tersebut. Ini agak berbeda dengan PT. Pada PT, usaha dimiliki (dimodali) oleh para pemegang saham. Untuk mengelola usaha, para pemegang saham harus mencari dan mengangkat wirausaha yang profesional, handal, dan berwawasan luas sebagai direksi yang akan mengelola usaha mereka. Di sinilah antar-PT sering terjadi perebutan wirausaha untuk dijadikan direksi. Tidak jarang suatu PT membajak direksi PT yang lain dengan cara memberikan iming-iming gaji, fasilitas, dan kesejahteraan yang lebih tinggi dibanding yang diperoleh di PT sebelumnya.
Para wirausaha tersebut diperebutkan layaknya barang dagangan yang mahal dan langka. Setiap tahun pun diadakan penobatan wirausaha terbaik. Para wirausaha yang menduduki posisi puncak atau pimpinan yang biasa disebut sebagai istilah CEO (Chief Executive Officer) yang memiliki prestasi bagus dapat memiliki peluang meraih gelar CEO terbaik.
Untuk menambah wawasan kita tentang faktor produksi wirausaha, berikut ini kita akan membahas ciri-ciri wirausaha, teori laba wirausaha, dan usnur-unsur laba wirausaha.
a. Ciri-Ciri Wirausaha
Seseorang bisa disebut sebagai wirausaha apabila memiliki ciri-ciri, sebagai berikut:
1. Mampu melihat, mencari, dan menangkap peluang.
2. Suka bekerja keras.
3. Mempunyai jiwa kepemimpinan (leadership).
4. Mampu mengorganisasi faktor-faktor produksi.
5. Mempunyai rasa percaya diri tinggi dan selalu bersikap positif.
6. Kreatif, inisiatif, dan inovatif.
7. Berorientasi pada tugas dan hasil untuk meraih keuntungan.
8. Berani mengambil risiko yang telah diperhitungkan sebelumnya.
9. Memiliki cita-cita, tujuan, dan visi ke depan.
10. Mampu berkomunikasi dengan semua kalangan.
11. Terbuka terhadap pendapat, kritik, dan saran orang lain.
Semakin lengkap ciri-ciri wirausaha pada diri seseorang maka akan semakin sukses orang tersebut dalam berusaha. Sebaliknya, semakin sedikit ciri-ciri wirausaha yang ada pada seseorang semakin kurang berhasil usaha yang dijalankannya. Oleh karena itu, agar semakin berhasil dalam menjalankan usaha, seorang wirausaha harus terus-menerus menempa dirinya agar sungguh-sungguh berjati diri seorang wirausaha yang mampu memiliki semua ciri-ciri sebagai seorang wirausaha.
b. Teori Laba Wirausaha
Teori laba wirausaha menjelaskan mengapa seorang wirausaha bisa memperoleh laba atau keuntungan.
Ada beberapa teori laba wirausaha, sebagai berikut.
1. Teori Inovasi (Innovation Theory)
Teori inovasi ditemukan oleh Schumpeter yang bernama lengkap Joseph Alois Schumpeter yang berkebangsaan Austria. Menurutnya, laba wirausaha muncul karena kemampuan dan kepandaian wirausaha dalam melakukan inovasi-inovasi (penemuan-penemuan baru) sehingga dapat menciptakan produk-produk baru yang lebih canggih, atau produk baru yang dibutuhkan masyarakat. Dengan inovasi-inovasi tersebut akan diperoleh hasil penjualan yang lebih tinggi dibanding biaya produksi sehingga terdapatlah selisih atau kelebihan yang disebut laba (yang merupakan hak wirausaha).
2. Teori Nilai Lebih (Surplus Theory)
Teori nilai lebih dikemukakan oleh Karl Marx, seorang ahli ekonomi yang lahir di Rusia. Menurut Karl Marx, laba wirausaha didapat dari nilai lebih hasil kerja buruh yang tidak dibayarkan oleh wirausaha. Pekerja menerima ganti rugi (berupa upah dan sejenisnya) atas kegiatan yang dikerjakannya dalam proses produksi. Adapun nilai lebih yang tidak dibayarkan kepada pekerja itulah yang merupakan laba bagi wirausaha.
3. Teori Residu (Residue Theory)
Teori residu atai teori sisa dikemukakan oleh David Ricardo. Menurut teori ini, laba wirausaha dapat diperoleh bila terdapat kelebihan (sisa) dari hasil pendapatan. Kelebihan atau sisa didapat dari pengurangan pendapatan total dengan biaya total.
c. Unsur-Unsur Laba Wirausaha
Laba yang dterima wirausaha sesungguhnya mengandung beberapa unsur, sebagai berikut.
1. Upah wirausaha, yaitu upah yang diterima wirausaha sebagai imbalan karena telah mengorganisasikan dan mengombinasikan faktor-faktor produksi menjadi barang dan jasa.
2. Bunga modal, yaitu imbalan yang diterima wirausaha karena telah menanamkan modalnya dalam perusahaan.
3. Sewa tanah, yaitu sewa yang diterima wirausaha karena telah menyediakan tanah miliknya sebagai tempat produksi.
4. Premi risiko, yaitu imbalan yang diterima wirausaha karena telah menanggung risiko dalam menjalankan perusahaan, di antaranya menanggung risiko kerugian.
0 Response to "Pasar Faktor Produksi Kewirausahaan"
Post a Comment