Metode Penghitungan Pendapatan Nasional

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Nilai Produksi, Pengeluaran, dan Pendapatan - Pendapatan nasional dapat dilihat dengan menggunakan tiga pendekatan. Maka, untuk menghitung pendapatan nasional, kita harus menggunakan tiga pendekatan tersebut.


Metode Penghitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Nilai Produksi

Menurut metode ini pendapatan nasional adalah penjumlahan dari semua nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh lapangan usaha pada suatu negara selama satu tahun. Cara menghitungnya adalah dengan mengalikan jumlah seluruh barang dan jasa yang diproduksi dalam satu tahun dengan harga satuannya masing-masing. Jadi, apabila dalam satu tahun ada seratus barang dan jasa, maka seratus barang dan jasa tersebut harus dikalikan dengan harga satuannya masing-masing, kemudian dijumlahkan.

Y = {(P1 x Q1) + (P2 x Q2) + (P3 x Q3) + ... + (Pn x Qn)}

Yang perlu diingat dalam hal ini adalah jangan sampai melakukan penghitungan berulang (multiple counting) terhadap suatu jenis barang dan jasa. Oleh karena itu, yang harus dijumlahkan adalah nilai tambah (value added) dari barang dan jasa, bukan nilai akhirnya. Agar lebih jelas, perhatikan contoh berikut:

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Nilai Produksi


Jika harga per unit kapas Rp10.000,-; benang Rp15.000,-; kain Rp18.000,; dan harga per unit baju anak Rp25.000,-; maka besarnya nilai akhir dan nilai tambah dari benda-benda tersebut adalah sebagai berikut:

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Nilai Produksi 1


Jadi, yang dihitung sebagai pendapatan nasional bukanlah nilai akhir yang totalnya Rp68.000,- melainkan nilai tambahnya yang berjumlah Rp25.000,-. Jika kita menghitung menggunakan nilai akhir maka kita telah melakukan penghitungan berulang, karena dalam nilai akhir baju anak terkandung nilai akhir kain. Dalam nilai akhir kain terkandung nilai akhir benang, dalam nilai akhir benang, terkandung nilai akhir kapas.

Berikut ini adalah contoh pendapatan nasional Indonesia yang dihitung dengan metode pendekatan nilai produksi. Penghitungan tersebut dilakukan oleh BPS (Biro Pusat Statistik) dengan cara menghitung kontribusi (sumbangan) dari sembilan lapangan usaha. Jumlah pendapatan dari sembilan lapangan usaha tersebut dinamakan PDB (produk domestik bruto). Pembahasan tentang PDB secara mendalam akan dibahas dalam bagian lain.

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Nilai Produksi 2

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Nilai Produksi 3



Dari data tersebut, dapat kita simpulkan hal-hal sebagai berikut:
a. Pada tahun 2001 lapangan usaha penyumbang terbesar terhadap Pendapatan Nasional (PDB) adalah industri pengolahan. Pada tahun 2002 lapangan usaha penyumbang terbesar terhadap Pendapatan Nasional (PDB) adalah industri pengolahan. Jadi, secara umum lapangan usaha penyumbang terbesar terhadap Pendapatan Nasional (PDB) adalah industri pengolahan.
b. Pada tahun 2001 lapangan usaha penyumbang terkecil terhadap Pendapatan Nasional (PDB) adalah listrik, gas, dan air bersih. Pada tahun 2002 lapangan usaha penyumbang terkecil terhadap Pendapatan Nasional (PDB) adalah listrik, gas, dan air bersih. Jadi secara umum lapangan usaha penyumbang terkecil terhadap Pendapatan Nasional (PDB) adalah listrik, gas, dan air bersih.

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Nilai Produksi 4



Metode Penghitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Pengeluaran

Menurut metode ini, pendapatan nasional adalah penjumlahan dari semua pengeluaran yang dilakukan oleh semua pelaku ekonomi (rumah tangga, perusahaan, pemerintah dan masyarakat luar negeri) di suatu negara selama satu tahun.

Pengeluaran yang dilakukan para pelaku ekonomi dapat dijelaskan sebagai berikut:

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Pengeluaran

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Pengeluaran 1

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Pengeluaran 2

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Pengeluaran 3


Metode Penghitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Pengeluaran 4

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Pengeluaran 5

Berikut ini adalah contoh pendapatan nasional yang dihitung dengan metode pendekatan pengeluaran oleh BPS (Biro Pusat Statistik). Ada enam jenis pengeluaran (penggunaan) yang jika dijumlahkan akan membentuk Produk Domestik Bruto.

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Pengeluaran 6


Dari data tersebut dapat kita simpulkan sebagai berikut: Pada tahun 2001 pengeluaran terbesar dari pendapatan nasional (Produk Domestik Bruto) adalah pengeluaran konsumsi rumah tangga. Pada tahun 2002 pengeluaran terbesar dari pendapatan nasional (Produk Domestik Bruto) adalah pengeluaran konsumsi rumah tangga. Jadi, secara umum pengeluaran terbesar dari pendapatan nasional (Produk Domestik Bruto) adalah pengeluaran konsumsi rumah tangga.
Metode penghitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran bisa dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Y = C+I+G+(X-M)

Keterangan:
Y = Pendapatan nasional
C = Konsumsi oleh rumah tangga
I = Investasi oleh perusahaan
G = Pengeluaran pemerintah (konsumsi dan investasi)
X-M = Ekspor neto (nilai ekspor - nilai impor)


Metode Penghitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Pengeluaran 7

Apabila kalian amati dengan teliti, dalam rumus ini investasi oleh perusahaan tidak disatukan dengan investasi oleh pemerintah, sedangkan dalam contoh dari BPS yang diberikan sebelumnya kedua investasi tersebut disatukan dalam komponen PMTDB (Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto) dan Perubahan Stok. Akan tetapi, perbedaan tersebut bukanlah masalah karena pada akhirnya total pendapatan nasional tetap sama.


Metode Penghitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Pendapatan

Menurut metode ini, pendapatan nasional adalah penjumlahan dari semua pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi di suatu negara dalam satu tahun. Artinya, pendapatan nasional adalah penjumlahan dari upah atau gaji, sewa, bunga, dan keuntungan yang diterima para pemilik factor produksi. Pendapatan nasional menurut pendekatan pendapatan dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = W + r + i + P

Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
W=Wage (upah atau gaji) adalah pendapatan yang diterima pemilik factor produksi tenaga kerja
r =Rent (sewa) adalah pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi tanah, gedung, dan harta tetap lainnya
i =Interest (bunga) adalah pendapatan yang diterima pemilik factor produksi modal
P =Profit (keuntungan) adalah pendapatan yang diterima pemilik factor produksi kewirausahaan

Dari ketiga metode penghitungan pendapatan nasional tersebut, Indonesia menggunakan metode penghitungan menurut pendekatan nilai produksi dan pendekatan pengeluaran. Sedangkan negara maju seperti Amerika Serikat menggunakan pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan.

0 Response to "Metode Penghitungan Pendapatan Nasional"

Post a Comment