Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan

Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan Serta Faktor yang mempengaruhi Konsumsi dan Tabungan - Bila dikaitkan dengan pendapatan, konsumsi adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk kebutuhan konsumsi. Sedangkan tabungan adalah bagian pendapatan yang disimpan atau tidak dibelanjakan. Oleh karena itu, besar pendapatan sama dengan besar konsumsi ditambah besar tabungan.



Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan


Bisa ditulis Y = C + S

Keterangan:
Y = pendapatan
C = konsumsi
S = tabungan

Keynes, mengemukakan bahwa “Setiap pertambahan pendapatan akan menyebabkan pertambahan konsumsi dan pertambahan tabungan.”

Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan


Adapun hubungan antara besarnya konsumsi dan pendapatan, oleh Keynes dirumuskan dalam sebuah fungsi konsumsi. Fungsi konsumsi adalah fungsi yang menunjukkan hubungan besarnya konsumsi dengan pendapatan.

Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan 1


Adapun hubungan antara besarnya tabungan dan pendapatan dirumuskan dalam sebuah fungsi tabungan. Fungsi tabungan adalah fungsi yang menunjukkan hubungan besarnya tabungan dengan pendapatan.

Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan 2

Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan 3

Untuk mempermudah pemahaman, berikut ini kita akan mempelajari fungsi konsumsi dan fungsi tabungan dalam bentuk soal.

1. Diketahui fungsi konsumsi C = 100.000 + 0,6 Y
Ditanya:
a. Berapa besar konsumsi bila Y = 0 (tidak memiliki pendapatan)
b. Berapa besar konsumsi bila Y = 500.000
c. Berdasarkan fungsi konsumsi di atas, tentukan fungsi tabungannya.
d. Berapa besar tabungan bila Y = 600.000

Jawab :
a. Diketahui:
C = 100.000 + 0.6 Y
Sekarang kita masukkan Y = 0 ke dalam persamaan tersebut
C = 100.000 + 0.6 Y
C = 100.000 + 0.6 x 0
C = 100.000 + 0
C = 100.000
Jadi, bila Y = 0 maka besar konsumsi adalah Rp100.000,-

b. Diketahui:
C = 100.000 + 0,6 Y
Sekarang kita masukkan Y = 500.000 ke dalam persamaan tersebut
C = 100.000 + 0.6 x 500.000
C = 100.000 + 300.000
Jadi, bila Y = 500.000 maka besar konsumsi adalah Rp400.000,-.

c. Diketahui:
C = 100.000 + 0,6 Y
Dari persamaan di atas diketahui
a = 100.000 b = 0,6
Karena S = –a + (1–b) Y
Maka, fungsi tabungan adalah S = –100.000 + 0,4 Y
Jadi bila diketahui C = 100.000 + 0,6 Y
maka fungsi tabungannya adalah S = –100.000 + 0,4 Y

d. Diketahui:
S = –100.000 + 0,4 Y
Sekarang kita masukkan Y = 600.000 ke dalam persamaan tersebut
S = –100.000 + 0,4 x 600.000
S = –100.000 + 240.000
S = 140.000
Jadi, bila Y = 600.000 maka besar tabungan Rp140.000,-


2. Diketahui fungsi konsumsi
C = 20 + 0,8 Y
Ditanya:
a. Tentukan fungsi tabungannya!
b. Gambarkan kurva (grafik) fungsi konsumsi dan fungsi tabungannya!

Jawab:
a. C = 20 + 0,8 Y
S = –a + (1–b) Y (dari fungsi konsumsi diketahui a = 20 dan b = 0,8) Sehingga,
S = –20 + (1–0,8) Y
S = –20 + 0,2 Y, jadi fungsi tabungannya adalah:
S = –20 + 0,2 Y

b. Untuk menggambar fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, gunakan langkah–langkah berikut:
1) Kurva Fungsi Konsumsi C = 20 + 0,8 Y
Titik potong dengan sumbu C (sumbu vertikal) bila Y= 0, terjadi pada titik (0,20)
Titik potong dengan scale line (garis skala), garis skala adalah garis yang membagi sudut menjadi dua bagian yang sama dengan menunjukkan Y = C. Untuk mencari titik potong dengan garis skala kita harus mensubstitusikan Y = C ke dalam fungsi konsumsi di atas.
Y = C C = 20 + 0,8 Y (karena Y = C maka C akan diganti Y)
sehingga,
Y = 20 + 0,8 Y
Y – 0,8 Y = 20
0,2 Y = 20

Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan 4



2) Kurva fungsi tabungan S = –20 + 0,2 Y
Titik potong dengan sumbu S (bila Y = 0) terjadi pada titik (0,–20)
Titik potong dengan sumbu Y (bila S = 0) terjadi pada titik (100,0)

Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan 5


3). Diketahui fungsi konsumsi C = 10 + 0,60 Y. Bila pendapatan sebesar 60 tentukan besar tabungannya?

Jawab:
Karena yang ditanya besar tabungan, agar lebih mudah kita harus membuat fungsi tabungannya lebih dulu, yakni S = –10 + 0,40 Y. Berapa S (tabungan) bila Y (pendapatan) = 60?

Y = 60 S = –10 + 0,40 Y
S = –10 + (0,40 x 60)
S = –10 + 24 = 14
Jadi, bila pendapatan 60 maka tabungannya adalah 14.



Faktor-Faktor yang Memengaruhi Konsumsi dan Tabungan

Pembahasan mengenai fungsi konsumsi dan fungsi tabungan yang telah kita lakukan di depan menunjukkan pada kita bahwa tinggi rendahnya pendapatan merupakan faktor penting yang memengaruhi besar kecilnya konsumsi dan tabungan. Selain pendapatan, masih ada beberapa faktor lain yang bisa memengaruhi besar kecilnya konsumsi dan tabungan. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.

a. Keadaan Perekonomian
Bila perekonomian dalam keadaan baik, stabil, dan tidak banyak pengangguran maka masyarakat cenderung aktif melakukan konsumsi dan kurang aktif menabung. Sebaliknya, bila perekonomian dalam keadaan buruk, tidak stabil dan terdapat banyak pengangguran maka masyarakat cenderung berhati-hati dan mengurangi konsumsi, serta lebih memprioritaskan menabung untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan buruk.

b. Suku Bunga
Bila suku bunga tinggi, masyarakat akan lebih suka menabung dan akan mengurangi konsumsi. Karena, dengan suku bunga yang tinggi masyarakat akan memperoleh jumlah bunga yang besar. Sebaliknya, bila suku bunga rendah, masyarakat akan malas menabung dan cenderung akan menambah konsumsi.

c. Kekayaan yang Telah Dimiliki
Bila suatu rumah tangga telah memiliki kekayaan yang cukup atau berlebih, hasil dari bekerja atau mendapat warisan maka rumah tangga tersebut cenderung kurang aktif menabung dan lebih aktif melakukan konsumsi., bila suatu rumah tangga belum memiliki kekayaan yang cukup maka rumah tangga tersebut cenderung lebih aktif menabung agar memiliki sejumlah kekayaan yang diinginkan.

d. Budaya Berhemat
Masyarakat memiliki budaya yang berbeda dalam menggunakan pendapatan. Ada kelompok masyarakat yang sangat suka berhemat dan selalu berusaha menabung untuk mempersiapkan masa depan. Ada pula kelompok masyarakat yang lebih suka berkonsumsi dan kurang mengenal budaya berhemat.

e. Distribusi Pendapatan
Pada masyarakat yang distribusi pendapatannya tidak merata, jumlah tabungan umumnya lebih banyak. Mengapa demikian? Karena distribusi pendapatan yang tidak merata mengakibatkan sebagian masyarakat memperoleh pendapatan yang tinggi, sedangkan sebagian yang lain memperoleh pendapatan yang rendah yang hanya cukup untuk berkonsumsi. Masyarakat yang berpendapatan tinggi cenderung suka menabung sehingga jumlah tabungan menjadi banyak. Adapun pada masyarakat yang distribusi pendapatannya lebih merata, jumlah tabungan relatif lebih sedikit karena hampir seluruh masyarakat senang berkonsumsi.

f. Dana Pensiun
Bila pemerintah suatu negara memberikan dana pensiun yang tinggi maka para pegawai cenderung senang berkonsumsi dan kurang aktif menabung. Sebaliknya, bila dana pensiun rendah, para pegawai cenderung labih aktif menabung untuk mempersiapkan diri di hari tua.

0 Response to "Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan"

Post a Comment