Pengertian, Tujuan, Bidang, Tingkatan, Faktor, Proses dan Perluasan Produksi sebagai Kegiatan Ekonomi – Adalah Untuk memperdalam pemahaman kita mengenai produksi berikut kita akan membahas pengertian produksi, tujuan produksi, bidang-bidang produki, tingkatan produk, faktor-faktor produksi, proses produksi, dan perluasan produksi.
Pengertian Produksi
Perhatikan tabel berikut.
Manakah dari 6 kegiatan di atas yang merupakan kegiatan produksi? Beri tanda cek pada kotak bila kegiatan tersebut merupakan kegiatan produksi.
Menurut kalian apakah“mengajar di kelas” termasuk kegiatan produksi? Bagaimana pula dengan “menyulam taplak meja”, apakah termasuk kegiatan produksi? Pada umumnya produksi sering diartikan sebagai kegiatan menghasilkan barang. Pengertian ini tidak salah, tetapi masih belum sempurna.
Menurut pengertian ekonomi, produksi adalah setiap kegiatan atau usaha manusia untuk menghasilkan atau menambah guna barang dan jasa. Contoh: menanam tebu (menghasilkan), mengambil ikan dari sungai (menambah guna tempat), menjahit kain menjadi baju (menambah guna bentuk). Agar lebih jelas, marilah kita perhatikan contoh kegiatan produksi berikut. Manusia memerlukan gula sebagai pemanis, untuk itu manusia akan:
Agar anaknya mampu berbahasa Inggris, orangtua memanggil guru les bahasa Inggris untuk mengajar di rumah. Maka guru tersebut akan:
Agar bisa dipakai, seorang ibu membawa kain yang dimilikinya ke penjahit pakaian. Penjahit tersebut akan:
Jadi, produksi mencakup dua hal, yaitu:
1. Menciptakan atau menghasilkan barang dan jasa
2. Menambah guna barang dan jasa.
Tujuan Produksi
Apakah sebenarnya tujuan barang dan jasa diproduksi oleh manusia? Berikut ini adalah beberapa tujuan produksi.
a. Memenuhi kebutuhan manusia. Manusia memiliki beragam kebutuhan terhadap barang dan jasa yang harus dipenuhi dengan kegiatan produksi. Apalagi jumlah manusia terus bertambah.
b. Mencari keuntungan atau laba. Dengan memproduksi barang dan jasa, produsen (orang yang memproduksi) berharap bisa menjualnya dan memperoleh laba sebanyak-banyaknya.
c. Menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Dengan memproduksi barang dan jasa, produsen akan memperoleh pendapatan dan laba dari penjualan produknya, yang dapat digunakan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan termasuk kehidupan para karyawan.
d. Meningkatkan mutu dan jumlah produksi. Produsen selalu berusaha memuaskan keinginan konsumen. Dengan berproduksi, produsen mendapat kesempatan melakukan uji coba (eksperimen) untuk meningkatkan mutu sekaligus jumlah produksinya agar lebih baik dari produksi sebelumnya.
e. Mengganti barang-barang yang aus dan rusak karena dipakai atau karena bencana alam. Semua itu diganti dengan cara memproduksi barang yang baru.
Bidang-Bidang Produksi
Produksi dapat dikelompokkan menjadi beberapa bidang.
a. Bidang ekstraktif, yaitu produksi yang memungut langsung hasil yang disediakan alam tanpa melakukan pengolahan lebih lanjut. Seperti: pertambangan, penangkapan ikan, dan lain-lain.
b. Bidang agraris, yaitu produksi yang mengolah alam untuk memelihara tanaman dan hewan. Seperti: pertanian, perkebunan, peternakan, dan lain-lain.
c. Bidang industri, yaitu produksi yang mengolah;
1) bahan mentah menjadi barang jadi contoh: kedelai diolah menjadi tempe
2) bahan mentah menjadi barang setengah jadi, contoh: kapas diolah menjadi benang pintalan
3) bahan setengah jadi menjadi barang setengah jadi, contoh: pintalan benang diolah menjadi kain
4) bahan setengah jadi menjadi barang jadi, contoh: kain diolah menjadi pakaian Pariwisata termasuk bidang produksi industri, karena mengolah objek wisata alam untuk mendatangkan wisatawan sehingga diperoleh pendapatan.
d. Bidang perdagangan, yaitu produksi yang mengumpulkan dan menjual kembali hasil produksi kepada yang memerlukan untuk memperoleh keuntungan. Seperti: toko, supermarket, kios, dan lain-lain.
e. Bidang jasa, yaitu produksi yang membantu dan memperlancar proses produksi tanpa ikut membuat barang itu sendiri. Jadi, bidang produksi jasa tidak menghasilkan barang melainkan hanya menghasilkan jasa. Contoh: perbankan, angkutan, asuransi, dan lain-lain.
Tingkatan Produksi
Produksi dapat dibagi dalam beberapa tingkat atau tahap sebagai berikut.
a. Primer, yaitu produksi yang menghasilkan bahan-bahan dasar yang bisa langsung dikonsumsi atau yang akan digunakan dalam proses produksi selanjutnya. Bidang produksi ekstraktif dan agraris merupakan produksi tingkat primer.
b. Sekunder, yaitu produksi yang mengolah bahan-bahan dasar yang dihasilkan oleh tingkat produksi primer. Bidang produksi industry merupakan produksi tingkat sekunder.
c. Tersier, yaitu produksi yang bersifat memperlancar proses produksi dan menyalurkan hasil produksi. Bidang produksi perdagangan dan jasa merupakan produksi tingkat tersier.
Apa saja yang diperlukan manusia untuk memproduksi barang dan jasa? Bila memproduksi padi maka manusia memerlukan bibit padi, air, tanah, pupuk, tenaga kerja, dan traktor. Dan, bila ingin memproduksi roti maka manusia memerlukan tepung terigu, telur, gula, susu, obat pengembang roti, tenaga kerja, dan mesin pembungkus.
Berikut ini uraian mengenai faktor-faktor produksi.
a. Faktor produksi alam, yaitu faktor produksi yang disediakan oleh alam, meliputi tanah, kekayaan hutan, kekayaan laut, air, iklim, dan lain-lain.
b. Faktor produksi tenaga kerja, yaitu faktor produksi yang berupa tenaga kerja manusia.
c. Faktor produksi modal, yaitu semua hasil produksi berupa benda yang diciptakan untuk menghasilkan barang atau jasa yang lain.
Proses Produksi
Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus dilalui dalam memproduksi barang atau jasa. Ada proses produksi yang memerlukan waktu lama, seperti pembuatan gedung pencakar langit, pembuatan pesawat terbang, dan lain-lain. Ada proses produksi yang memerlukan waktu sebentar, seperti pembuatan kain, pembuatan televisi, dan lain-lain. Ada juga proses produksi yang hasilnya dapat langsung dinikmati konsumen, seperti pijat, pentas hiburan, dan produksi jasa lain.
Dilihat dari caranya, proses produksi dapat digolongkan menjadi tiga macam.
a. Proses produksi pendek, yaitu proses produksi yang pendek/cepat dan langsung menghasilkan barang atau jasa yang bisa dinikmati konsumen. Contoh: proses produksi makanan, seperti singkong goreng, pisang goreng, dan lain-lain.
b. Proses produksi panjang, yaitu proses produksi yang memakan waktu lama. Contoh: proses produksi menanam padi dan membuat rumah.
c. Proses terus-menerus/kontinu, yaitu proses produksi yang mengolah bahan-bahan secara berurutan melalui beberapa tahap pengerjaan sampai menjadi barang jadi. Ini berarti bahan-bahan tersebut harus melewati beberapa mesin secara terus-menerus hingga menjadi barang jadi. Contoh: proses produksi gula, kertas, dan lain-lain.
d. Proses produksi berselingan/intermitten, yaitu proses produksi yang mengolah bahan-bahan dengan cara menggabungkannya menjadi barang jadi. Misalnya, pada proses produksi mobil. Ada bagian yang membuat kerangka, ada bagian yang membuat setir, ada bagian yang membuat ban, kaca, dan lain-lain. Setelah setiap bagian selesai dengan kerjanya, hasilnya digabungkan menjadi mobil.
Perluasan Produksi
Perluasan produksi adalah usaha untuk meningkatkan atau menambah kuantitas (jumlah) dan kualitas (mutu) barang dan jasa yang dihasilkan melalui beberapa cara.
Cara-cara perluasan produksi meliputi:
a. Ekstensifikasi, yaitu perluasan produksi dengan cara menambah factor produksi. Contoh: menambah mesin, mendirikan pabrik baru, membuka lahan baru, dan lain-lain.
b. Intensifikasi, yaitu perluasan produksi yang dengan cara memperbesar kemampuan berproduksi dari faktor produksi yang sudah ada, tanpa menambah jumlah faktor produksi. Contoh: untuk meningkatkan hasil pertanian dilakukan dengan cara memilih bibit yang unggul, memperbaiki pengairan, memberi pupuk dengan teratur, dan lain-lain.
c. Diversifikasi, yaitu perluasan produksi dengan cara menambah jenis produksi. Contoh: awalnya satu pabrik hanya memproduksi kertas, kemudian pabrik tersebut memproduksi buku gambar, buku tulis, buku berpetak, dan lain-lain.
d. Normalisasi, yaitu perluasan produksi dengan cara menambah keragaman dari satu jenis produksi. Contoh: mula-mula suatu pabrik hanya memproduksi kertas HVS 60 gram lalu ditambah dengan memproduksi HVS 70 gram dan 80 gram.
e. Spesialisasi, yaitu perluasan produksi dengan cara mengadakan pembagian kerja. Dengan pembagian kerja, kualitas barang yang dihasilkan bisa meningkat dan umumnya kuantitas (jumlah) barang juga ikut meningkat, ini disebabkan karena setiap pekerjaan dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kemampuan di bidangnya.
f. Mekanisasi, yaitu perluasan produksi dengan cara menggunakan mesinmesin yang bisa menghemat waktu dan tenaga, sehingga hasil produksi lebih meningkat baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.
g. Memberikan fasilitas dan kemudahan, yaitu perluasan produksi yang dilakukan pemerintah sebagai suatu kebijakan umum, di antaranya dengan cara pemberian kredit bagi usaha kecil dan menengah, deregulasi (penyederhanaan peraturan), debirokratisasi (penyederhanaan mekanisme perizinan), mengadakan kursus-kursus peningkatan keterampilan kerja, dan lain-lain.
0 Response to "Pengertian, Tujuan, dan Proses Produksi"
Post a Comment