Pengertian dan Macam Kelangkaan - Kadang-kadang Edo berpikir, mengapa segala sesuatu yang kita butuhkan harus kita beli? Ingin makan nasi, harus beli beras di pasar; Ingin buku, tas, sepatu, harus beli di toko; Ingin sekolah, harus bayar SPP; Ingin berobat, harus bayar ke dokter. Hampir semuanya harus dibeli atau dibayar.
Ketika hal itu ditanyakan kepada Arya, temannya, jawaban Arya: karena manusia telah membuat uang, jadi itulah gunanya uang diciptakan. Untuk membeli atau membayar.
Betulkah itu jawabannya?
Bukankah kalau semua bisa kita dapatkan secara gratis, uang sebagai alat pembayaran tidak perlu diciptakan? Lalu apa jawaban yang tepat untuk pertanyaan Edo di atas? Simaklah uraian berikut.
Arti Kelangkaan (Scarcity)
Apakah yang dimaksud dengan kelangkaan? Kelangkaan berasal dari kata “langka” yang menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan Prof. Dr. J. S. Badudu dan Prof. Sutan M. Zain, berarti: jarang, sukar didapat, jarang ditemukan karena sangat sedikit. Jadi, dalam hal ini kelangkaan bisa diartikan sebagai keadaan yang menunjukkan sukar didapatnya sesuatu hal karena jumlahnya yang terbatas.
Seperti telah kita ketahui, manusia dalam hidupnya memerlukan beraneka ragam kebutuhan. Kebutuhan manusia dari hari ke hari bukan berkurang melainkan semakin bertambah, baik jenis maupun jumlahnya. Mengapa? Karena selain manusia memiliki sifat selalu merasa kurang puas, jumlah manusia semakin hari juga semakin banyak. Bila pada tahun 1980-an penduduk dunia berjumlah empat miliar lebih maka diperkirakan pada tahun 2000-an sudah mencapai lebih dari lima miliar. Dengan demikian kebutuhan manusia akan terus bertambah. Sehingga dikatakan bahwa kebutuhan manusia bersifat tidak terbatas.
Berkebalikan dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas, sumber daya yang berguna untuk memenuhi segala kebutuhan tersebut justru bersifat terbatas atau langka. Kelangkaan sumber daya mengakibatkan barang dan jasa yang dihasilkan dari pengolahan sumber daya tersebut juga bersifat langka atau terbatas. Kelangkaan inilah yang mengharuskan manusia mengeluarkan pengorbanan untuk mendapatkan barang dan jasa.
Pengorbanan bisa berupa uang, tenaga atau keterampilan, dan modal. Apabila seorang petani memerlukan beras, ia harus mengorbankan tenaga dan modal berupa bibit padi, cangkul dan pupuk untuk memperolehnya. Dan, bila petani memerlukan sepatu, televisi atau handphone makanya dia harus membelinya dengan uang.
Itulah jawaban mengapa hampir semua barang dan jasa yang kita butuhkan harus kita beli dengan uang, seperti yang ditanyakan Edo di atas. Selanjutnya kita akan membahas lebih khusus mengenai kelangkaan sumber daya.
Mengapa pada penjelasan sebelumnya dikatakan sumber daya memiliki sifat langka atau terbatas? Apa alasannya? Agar jelas, coba perhatikan uraian berikut.
a. Kelangkaan Sumber Daya
Istilah lain dari sumber daya adalah faktor produksi. Sumber daya terdiri dari empat macam, yaitu alam, tenaga kerja, pengusaha, dan modal. Sumber daya yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa bersifat langka atau terbatas.
Kelangkaan tersebut bisa dijelaskan sebagai berikut.
1) Sumber Daya Alam
Sumber daya alam terdiri atas tanah, air, tumbuhan, kekayaan alam (minyak bumi, batubara, emas, panas bumi, dan lain-lain), serta iklim. Tanah, air, tumbuhan, dan kekayaan alam bersifat langka. Kian hari tanah terasa kian sempit karena luas tanah tidak bertambah, sedangkan jumlah manusia terus bertambah.
Air, terutama air bersih, saat ini secara umum sulit didapatkan dan pengadaannya memerlukan biaya. Maraknya penjualan air kemasan atau air isi ulang menunjukkan bahwa air adalah barang langka dan harus dibeli. Iklim atau musim juga bersifat langka. Mengapa? Karena manusia tidak bisa mengatur datang dan perginya iklim. Di Indonesia, umumnya musim hujan datang pada bulan November dan berakhir pada bulan April. Bila manusia menginginkan curah hujan yang lebih lama di seluruh wilayah Indonesia maka manusia tidak bisa memperpanjang musim hujan. Manusia hanya mampu membuat hujan buatan yang sifatnya lokal dan memerlukan biaya besar.
Sumber daya alam sesungguhnya dapat digolongkan menjadi dua. Pertama, sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, seperti minyak bumi dan batubara. Kedua, sumber daya alam yang dapat diperbarui, seperti tumbuhan dan hutan. Kedua sumber daya alam tersebut bersifat langka. Minyak bumi dan batu bara bisa habis, sedangkan tumbuhan dan hutan untuk memperbaruinya diperlukan waktu yang lama dan biaya yang banyak.
2) Sumber Daya Tenaga Kerja
Sumber daya tenaga kerja terdiri atas dua macam. Tenaga kerja jasmani dan tenaga kerja rohani. Tenaga kerja bersifat langka karena pengadaannya memerlukan biaya. Tenaga kerja jasmani baru ada bila manusia sudah melakukan makan dan minum, sedangkan makanan dan minuman harus dibeli. Tenaga kerja jasmani dilakukan oleh tukang becak, tukang angkat barang, tukang batu, dan sejenisnya.
Tenaga kerja rohani seperti yang dilakukan dokter, akuntan, dan wartawan baru ada bila sudah mengikuti pendidikan khusus. Sedangkan mengikuti pendidikan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Karena langka itulah maka jasa tukang becak, tukang angkat, dokter, pengarang, dan lain-lain harus dibayar.
3) Sumber Daya Pengusaha
Sumber daya pengusaha bersifat langka karena tidak semua orang mampu menjadi pengusaha. Untuk menjadi pengusaha orang harus mempunyai modal dan beberapa keahlian, di antaranya keahlian mengelola faktor-faktor produksi (manajerial skill), keahlian teknologi (technological skill), dan keahlian mengorganisasi berbagai usaha, kepentingan di dalam dan di luar perusahaan (organizational skill).
4) Sumber Daya Modal
Modal adalah semua barang hasil produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Sumber daya modal bersifat langka karena kemampuan manusia untuk menghasilkan modal juga terbatas. Contoh modal adalah mesin, gedung, peralatan perlengkapan, dan lain-lain.
b. Kelangkaan Barang dan Jasa
Sumber daya berguna untuk menghasilkan barang dan jasa. Kelangkaan sumber daya mengakibatkan barang dan jasa yang dihasilkan juga bersifat langka atau terbatas. Selain itu masih ada beberapa faktor lain yang mengakibatkan jumlah barang dan jasa bersifat langka.
Berikut ini uraian secara rinci mengenai faktor-faktor yang menyebabkan jumlah barang dan jasa bersifat langka.
1) Kelangkaan Sumber Daya/Faktor Produksi
Di atas sudah dijelaskan bahwa kelangkaan sumber daya bisa mengakibatkan kelangkaan barang dan jasa.
2) Keserakahan Manusia
Sifat manusia yang serakah bisa mengakibatkan kelangkaan barang dan jasa. Contoh: Penebangan hutan secara liar dan tidak terkontrol pada akhirnya dapat memusnahkan hutan itu sendiri. Padahal hutan berfungsi sebagai faktor produksi alam yang bisa menghasilkan barang, seperti kertas, kayu lapis, mebel, pensil, dan lain-lain. Hutan juga bisa menghasilkan jasa, seperti sebagai tempat rekreasi, tempat penelitian, tempat perlindungan satwa liar, dan lain-lain. Pemusnahan hutan berarti memusnahkan barang dan jasa.
3) Pertumbuhan Penduduk yang Cepat
Pertumbuhan penduduk mengakibatkan pertambahan kebutuhan manusia akan barang dan jasa. Menurut Thomas Robert Malthus, penduduk bertambah menurut deret ukur (2, 4, 8, 16, 32, dan seterusnya), sedangkan makanan bertambah menurut deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, 6, dan seterusnya). Akibatnya jumlah barang dan jasa, termasuk makanan, tidak seimbang dengan jumlah penduduk.
4) Bencana Alam
Barang dan jasa pada satu saat bisa hilang atau rusak bila terkena bencana alam. Berhektar-hektar padi bisa puso atau rusak terkena bencana banjir. Puluhan ribu rumah, gedung, kantor, sekolah yang menyediakan barang dan jasa bisa hancur seketika terkena gempa bumi. Ini berarti bencana alam menyebabkan barang dan jasa bersifat langka.
5) Lambatnya Perkembangan Teknologi Tertentu
Seandainya ada alat atau teknologi yang bisa membuat panen padi setiap satu bulan sekali maka bahaya kekurangan beras bisa dihindarkan. Ini adalah contoh bahwa lambatnya perkembangan teknologi, khususnya pertanian bisa menyebabkan kelangkaan barang dan jasa.
0 Response to "Pengertian dan Macam Kelangkaan"
Post a Comment